Bersyukur dan Semangat
Apa yang sudah kita
capai dalam hidup ini selalu dengan natural memaksa kita agar kita dapat
memberikan yang terbaik sebagai rasa tanggung jawab alamiah dari dalam diri.
Sesungguhnya adalah sebuah kebahagiaan yang patut disyukuri ketika kita
mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga dalam hidup ini. Pelajaran yang bisa
kita dapatkan dari mana saja. Hal-hal sederhana yang membawa kita menemukan
takdir kita. Mempertemukan kita dengan hal-hal baru, orang-orang baru,
pelajaran-pelajaran baru yang menjadikan hidup kita lebih bermakna. Hal-hal
yang mempengaruhi pola pikir dan cara pandang kita mengenai hidup. Bagaimana
menjadi manusia yang dapat terus belajar dari kesalahan-kesalahan dan
pengalamannya. Hidup membutuhkan perjuangan dan tekad didalamnya. Dalam pasang
surut ide dan suasana hati, dalam naik turun semangat kehidupan, kita
senantiasa dituntut untuk bersikap dinamis. Dinamis dalam mengikuti
perkembangan lingkungan kita, tetapi jangan sampai terjerembab dalam kelamnya
pergaulan yang salah. Terkadang ketika kita berhenti pada koma kehidupan,
kebingungan menghantui untuk menyelesaikannya sampai tahap akhir penulisan dan
menaruh titik di akhirnya. Titik yang harus diberikan dengan penuh keyakinan
bahwa itulah pertanggungjawaban dari kalimat-kalimat yang telah kita tuliskan.
Produktivitas kehidupan yang biasanya muncul ketika semangat dari dalam diri
membuncah. Membuncah untuk menaklukkan diri sendiri. Menaklukkan diri dari rasa
malas, malas yang menghantui hari-hari yang tidak pernah pergi laksana bayangan
yang selalu mengikuti kemana pergi. Produktivitas yang akan memunculkan
warna-warna baru ketika menggali dan mengasah kemampuan diri kita. Terkadang
produktivitas yang akan menjadi dua kali lipat kala kita dihadapkan pada sebuah
deadline kegiatan. Yah, kegiatan yang lagi-lagi pada bagian akhir akan kita
berikan titik penghabisan untuk menutupnya. Terkadang kita hapus dan perbaiki
kesalahan-kesalahan dalam proses produktivitas itu. Menimbulkan semangat dan
pengaruh-pengaruh positif dari dalam diri atas kehidupan yang telah diberikan
pada kita. Agar produktivitas itu selalu muncul walau tanpa deadline dari orang
lain. Tetapi kita, kita yang harus membuat deadline dalam hidup kita. Agar
perasaan natural yang memaksa itu semakin hari semakin terjaga dan semakin nikmat
terasa, hingga akhirnya kita menorehkan titik kebahagiaan di penghabisan
prosesnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar